Kamis, 12 Februari 2015
Senin, 01 Oktober 2012
Judulnya universal, isinya? Gatau deh-_- cuma mau nulis aja tentang orang. Sebenernya nyindir juga sih, tapi gue yakin semua orang pernah mengalami kejadian seperti ini.

Pernah diremehin sama temen ga? Atau mungkin direndahin sama temen? Sebenernya mungkin 'niat' mereka bercanda, tapi kalau kita menerimanya beda pasti kita bakal sakit hati.
Tiap orang beda-beda, mungkin tadi mood gue lagi ancur ancurnya karena moodbooster gue menjadi moodbreaker gue.
'Temen' gue bercanda canda gitu dan kalau dari omongannya jadinya malah ngerendahin. Gue senyum senyum aja. Bukan gue doang sih yang kena tapi seenggaknya dia bisa bilang gitu karena apa?
Em.
Orang meremehkan orang itu karena emang dia udah ahli. Misalnya artis yang sombong, nah macem itu. Gue tau dia itu ahli dibidang *sensorrrrr*.... Tapi sebenernya ucapan itu harusnya dijaga aja.
Apa yang lo tanem sekarang bakal jadi apa yang akan lo panen masa depan. Inget ya!
Disini sebenernya gue bukanya dendam pengen lo dapet karma. Atau mungkin secara otomatis juga sih iya.
Tapi apapun itu, mulut lo harimau lo. Omongan lo bisa makan diri lo sendiri.
Sekian, terima kasih.
*korban bullying*
*curhat di blog*
*jangan dicontoh*
Rabu, 26 September 2012

Entah sudah kali keberapa gue memutarkan lagu ini. Rini - Mimpi Besarku. Mungkin udah lebih dari dua puluh kali. Tapi tetap aja gue nggak merasa bosan. Ini menjadi soundtrack patah hati untuk gue sekarang ini. 

Kenapa penyesalan selalu datang terlambat? Kenapa penyesalan selalu datang di akhir acara? Well, entah sudah berapa kali gue mengucapkan kata-kata diatas. Kalimat ini sering banget gue pertanyakan setelah gue sadar dan akhirnya menyesal karena telah melakukan hal yang bodoh. Terlalu bodoh memang kalau gue ingat kejadian yang pernah terjadi.

Gue memang tidak pernah menyesal telah jatuh cinta. Namun, satu hal yang gue sesali adalah efek dari berakhirnya sebuah hubungan percintaan. Apalagi kalau bukan patah hati. Kejadian patah hati yang gue alami belum lama ini. Malam harinya setelah gue putus, gue melakukan hal yang bodoh dan benar-benar lepas kendali. Gue udah nggak bisa mikir jernih lagi. Gue brutal dan nggak bisa mengendalikan diri. Gue ngerasa sedih dan lagi-lagi hanya bisa menyalahkan dan terus menyalahkan diri.

Gue tipe orang yang mudah jatuh cinta, tapi nggak mudah untuk sayang. Apalagi berpindah ke hati yang lain. Sebuah tipikal yang tidak mudah dimengerti oleh banyak orang mungkin. At least, cukup gue aja yang tau dan mengerti karakter diri gue sendiri.


Patah hati adalah hal yang punya efek sangat besar bagi gue untuk menjalani kehidupan gue selanjutnya, pasca putus hubungan. Dan move on adalah hal yang paling gue benci. Karena gue terlalu lemah untuk bisa melanjutkan hidup gue tanpa lo, tanpa hadirnya orang yang gue sayang.


Tapi satu hal yang gue tau, semua orang akan mengalami sakitnya proses move on. Itu adalah hal yang lumrah. Dan satu hal lagi, lo akan bisa menemukan sebuah moment, dimana lo benar-benar merasa udah cukup untuk semua kesedihan yang lo alami. Sebuah moment yang gue namakan "moment kepentok". Itu pasti akan lo alami.


Dan sejatinya, gue percaya itu.


Intinya, jangan pernah memaksakan untuk move on ketika hati lo belum siap untuk move on. Jalani setiap detik yang nggak akan pernah terulang kembali. Jalani hidup lo, sekalipun harus menangis lagi dan lagi. Anggaplah itu sebagai proses untuk mendewasakan hati. Dan akan tiba waktunya dimana lo merasakanmoment kepentok itu. Cheers :)

Manusia memang tidak pernah bisa terlepas dari satu hal bernama egois. Kenapa? Karena egois adalah sifat dasar manusia. Tidak bisa dipungkiri, bahwa terkadang ada banyak hal dalam hidup ini yang membutuhkan egois sebagai sikap untuk mempertahankan apa yang kita anggap itu benar. Kalau sesuatu yang kita yakini itu benar, maka kita akan berusaha mempertahankannya. Ya kan?

Well, rumit memang kalau udah ngomongin kata egois. Karena egois itu adalah pendeskripsian persepsi dalam banyak pemikiran manusia. Artinya, masing-masing orang punya sudut pandang yang berbeda yang menjelaskan tentang pentingnya menyikapi egois dalam kehidupan. Namun, tidak semua hal yang berkaitan dengan sifat egois itu selalu dipandang negative, karena pada kenyataannya memang egois itu tidak berbuntut jelek.

Anyway, gue ngerasa banget kalau gue itu egois. Pastinya nggak semua keadaan harus gue sikapi dengan egois. Tapi ada beberapa hal yang nggak bisa gue sebutin disini yang ternyata membutuhkan keegoisan gue. Paling tidak, egois itu memang harus dilakukan untuk waktu-waktu tertentu. Biasanya, gue egois kalo gue udah ngerasa benar-benar capek menghadapi satu keadaan yang endingnya ngebuat gue s**ks. Gue baru bisa mengalah dan berpikir lebih baik saat keadaan fisik maupun hati gue lebih tenang.

Intinya yang gue tau, sikap egois itu muncul ketika seseorang berada pada tahap lelah dan jenuh. Tinggal bagaimana masing-masing pribadi yang menyikapinya lebih positive. Dan yang paling penting, gimana cara kita untuk bisa lebih mengontrol pikiran dan emosi yang menguasai diri. Kembali lagi ke cara orang tersebut membuat hal yang dipandang orang negative menjadi positive :)
Sebuah inspirasi baru buat gue untuk kembali menulis setelah gue menemukan kekuatan baru untu kembali bangkit dan melanjutkan hidup. Hal yang sempat menjadi ketakutan terbesar bagi gue saat ini adalah jatuh cinta lagi. Gue berusaha menutup hati gue untuk CINTA. Kenapa? Karena gue merasa more than enoughuntuk tersakiti.

Ada satu orang temen gue yang bilang gini, "Makanya kalo cinta jangan pake hati. Pake otak lo."
Gue langsung mikir, cinta nggak pake hati? Berarti cintanya nggak tulus dong. Karena apa-apa selalu dihubungkan sama yang namanya logika. Dan satu lagi, berarti semua diukur pake materi ya? Itu sih namanya bukan cinta. Tapi matrealistis. Hhh.

Ngomongin soal cinta, essensi dari cinta buat gue adalah kalo emang lo tulus mencintai seseorang, ya cintai dia dengan hati lo. Nggak usah mikirin untung ruginya. Ada beberapa orang yang mikir bahwa mencintai itu pake otak, karena golongan seperti itu adalah mereka yang tidak siap merasakan sakitnya patah hati.

Meskipun gue berusaha menolak, tapi gue sadari bahwa gue adalah pribadi yang nggak bisa jauh dari cinta. Itu dia kenapa gue nggak pernah bisa bertahan lama menyendiri. Dan juga masalah takdir. Tuhan tidak pernah bilang kan bahwa manusia hidup untuk sendirian saja?

At least. You'll never get away from love. Because everything is God's will.Because this is the design that makes human life on earth to mateSo, love thosewho love you sincerely, without expecting anything or avoid anything that might happen :)
selamat malam\^o^

ntah kenapa malam ini gue tiba-tiba galau...hahaha (TʃƪT)

gara-gara gue keinget gue pernah dapet sms kayak gini;

"Waktu kamu merasa sendirian seperti tidak ada lagi yang peduli sama kamu, baca ini, karena ini memang benar: setiap malam, sebelum kamu tidur, ada seseorang yang memikirkanmu. Di dunia ini paling tidak ada 15 orang yang mencintai kamu. Ada alasannya kalau orang-orang membencimu, itu karena mereka ingin menjadi sepertimu. Di dunia ini paling tidak ada 2 orang yang mau merelakan nyawanya untukmu. Kamu adalah seluruh dunia orang itu. Bahkan kadang-kadang orang yang kamu tidak tau bahwa dia mencintaimu. Waktu kamu membuat kesalahan terbesarmu, sesuatu yang baik akan terjadi dari kesalahanmu. Di waktu kamu merasa semua orang membencimu, ingatlah semua pujian yang pernah kamu dapatkan. Lupakan semua ejek-ejekan yang tidak baik."

gara-gara kata-kata 'setiap malam, sebelum kamu tidur, ada seseorang yang memikirkanmu" itu gue jadi berfikir...
siapa yang malam ini lagi mikirin gue?
siapa yang malam ini lagi butuh gue?
siapa yang malam ini lagi kangen gue?
siapa yang malam ini lagi nyariin gue?
siapa ya? (˘̩̩̩~˘̩̩̩ƪ)​

gue jadi kangen sama...orang-orang yang dulu pernah gue sayang :'(
dulu ketauan mereka kalo kangen bilang, ini bilang, itu bilang, status buat gue lah, tweet buat gue lah *sigh* sekarang mereka udah punya kehidupan masing-masing loh.
enggak enggak gue gak masih sayang kok, cuman kangen aja.
kangen disayang sama orang yang kita sayang *sigh*

come to by my side faster, my prince~

aah udah lah galaunya...
malam ini kan ada supermoon, masa galau...(iya emang gak ada hubungannya)

btw, pengen deh liat supermoon, tapi ntah kenapa lebih pengen menggalau, meresapi kesepianku ini....(cie!!!!! HAHAHA :$ gak nyante abis!)

okay gue mau mulai kegalauan hingga tertidur.
selamat malam.
semoga malam ini anda tidak galau seperti saya.
dadah!
Selasa, 09 November 2010
Persahabatan itu juga sebuah bentuk cinta, hanya saja dilengkapi oleh pengertian. Friendship is love, with understanding. Anda tentu pernah dengar bahwa cinta itu buta. Oleh karenanya, cinta bisa menghilangkan objektivitas, menggiring kita untuk berlaku tidak adil, termasuk kepada diri sendiri.

Persahabatan juga mirip-mirip sebenarnya. Seorang sahabat sejati, akan membela kita, apapun ceritanya. Tetapi bukan karena persahabatan itu buta seperti cinta. Ia hanya memilih menutup mata. Artinya, pilihan sikap itu dibuat dengan kesadaran.


Kemudian, cinta hampir selalu dicampuri oleh rasa ingin memiliki, bahkan menguasai. Padahal, sebuah hubungan yang sehat, apapun bentuk dan tingkat kedalamannya, seperti sudah sering digambarkan orang, adalah ibarat menggenggam pasir. Jika pasir itu digenggam dengan tangan terbuka, held losely, setiap butirannya akan bertahan di telapak tangan. Begitu kita menggenggamnya kuat-kuat, justru karena tak ingin kehilangan sebutir pun, don’t wanna miss a thing gitu deh, butir demi butir akan “melarikan diri” dari sela jemarimu. Sementara butiran yang terjebak tak bisa meloloskan diri, mulai menebar perih di telapak tanganmu, dan pada akhirnya, tak pilihan lain kecuali melepasnya juga.


Nah, persahabatan, tidak seperti cinta, adalah holding losely itu, genggaman yang memberi ruang. Tetapi kalau ada yang mengganggu, kita tetap meringsek maju membela, lebih ganas dari beruang.


Terakhir, banyak persahabatan berakhir menjadi cinta. Sementara tak pernah terdengar, cinta yang berakhir menjadi persahabatan. Persahabatan yang sungguh-sungguh, tentunya, bukan basa-basi biar jangan terlihat terlalu terluka dalam konferensi pers di depan wartawan infotainment.


Jika demikian, sepertinya tak ada harapan untuk mengangung-agungkan cinta? Tidak juga. Mengapa tidak menjadikan orang yang kau cintai sebagai sahabat terbaikmu: yang kau sayangi dengan pengertian dan pemahaman, yang kau memilih menutup mata, menerima kekurangannya, bukan buta untuk terus memujanya tanpa pernah mau tahu siapa sebenarnya dia, yang kau genggam tangannya dengan genggaman ringan, buah dari kepercayaan dan keinginan untuk memberinya ruang menghirup bahagia, bukannya membuatnya jadi binatang piaraan yang disayang-sayang dalam kandang mewah bertabur kembang, yang sebenarnya hanya membuatnya merasa terkekang, siang malam, pagi dan petang.

About Me

Foto Saya
arnita zahwa
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut